Minggu, 12 Juni 2011

RADJA Launching Album ke-10 "Aku di Tanganmu"

                                                                       radja band
                                                        

Launching Album Aku di Tanganmu. Kehadiran album “Aku di Tanganmu” memiliki makna yang teramat penting bagi band RADJA. Setidaknya, album ini menjandi album ke-10 RADJA, sekaligus sebagai penanda satu dasawarsa perjalanan band itu di industri musik Tanah Air. Moldy, gitaris yang juga  motor  penggerak RADJA menegaskan bahwa album ini adalah album paling serius yang pernah digarap dia dan rekan-rekannya. Selain lirik-lirik lagu dalam album ini jauh lebih dewasa, beberapa progress notasi dan hentakan beat yang berbeda juga coba mereka perlihatkan dalam album “Aku di Tanganmu” ini. Namun secara keseluruhan, album ini tetap membawa semangat bermusik RADJA yang cheers dan fun.
Sebagai single perdana dalam album ini, RADJA melepas single “Call Me” di awal tahun 2011. Sebenarnya, sebelum melepas single ini paska bergabung dengan NAGASWARA sebagai label baru mereka, RADJA sempat mendaur ulang lagu lawas milik Raja Dangdut Rhoma Irama berjudul “Kegagalan Cinta”. Lagu ini dipasang sebagai jembatan menuju penyelesaian album ke-10 mereka. Namun, atas desakan para penggemar mereka, single ini kemudian dimasukkan ke dalam album “Aku di Tanganmu”.
“Jadi, saya bisa pastikan bahwa album ini juga menjadi album milik RADJA yang penuh warna,” terang Moldy.

Bagi RADJA, album ini memberi spirit baru dalam berkarya. Pasalnya, lewat album ini pula, RADJA hadir dengan formasi baru mereka, yakni Moldy (gitar), Ian (vokal), Fiddin (drum), Oji (bas) dan Aldy (keybord). Menurut Moldy, sejumlah single dalam album ini memberi ruang kreativitas bagi para personil RADJA.  Pendek kata, album ini menjadi semacam pencapaian tertinggi yang ingin ditorehkan RADJA di blantika musik Indonesia saat ini. Album “Aku di Tanganmu” berisi 10 buah lagu, yakni “Kau adalah Aku”, “Kegagalan Cinta”, “Jatuh Cinta”, “Call Me”, “Pemuja Cinta”, “Cinta Sampai Mati”, “Ampuni Aku”, “Cinta Bukan Mainan”, “Aku Datang Lagi”, dan “Melody of D’King”.

Menarik disimak, beberapa lagu utama dalam album ini mengisahkan pertautan hubungan antara manusia dan Tuhan-nya. Sebagai penulis lirik, Moldy menjelaskan bahwa berbagai cerita kehidupan telah coba dia tuliskan dalam lagu-lagu RADJA. Inilah saatnya RADJA sampai pada kesadaran tertinggi menyangkut hubungan manusia dan Tuhan. Selain menegaskan hal tersebut lewat single “Kau adalah Aku”, RADJA juga sengaja memasang judul “Aku di Tanganmu” pada album ke-10 mereka ini. Secara keseluruhan, ini bisa ditafsirkan bahwa perjalanan karier dan kehidupan RADJA ada di tangan Tuhan.

“’Jujur’ sudah, ‘Tulus’ sudah, dan inilah saatnya RADJA membuat lagu yang bernafaskan ke-Tuhan-nan. Kata Johan Sebastian Bach, siapa yang tidak pernah menyanyikan lagu yang menceritakan kebesaran Tuhan, tak ubahnya dengan pekikan setan yang bernyanyi,” jelas Moldy filosofis.

Lewat album ini, RADJA berharap dapat memberikan sebuah karya yang spesial bagi penggemar mereka dan pecinta musik pada umumnya. Sejak berdiri pada 17 Maret 2011, band ini memang hampir tidak pernah mandek dalam berkarya. Bergabung dengan NAGASWARA bahkan dimaknai personil band ini sebagai reborn (kelahiran kembali) RADJA. Semoga album ini dapat dinikmati sebanyak mungkin orang. Salam musik Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar